Setelah memahami pengertian dan karakteristik PTK
pada tulisan sebelumnya tentu kita akan bertanya:”Apa sebenarnya tujuan
melakukan penelitian tindakan kelas?” Apabila kita mengacu pada pembahasan
sebelumnya mengenai pengertian dan karakteristik PTK maka tujuan paling inti
dari penelitian tindakan kelas adalah untuk peningkatan dan perbaikan praktik
pembelajaran.
Menurut Mohammad Asrori (2007:13) tujuan PTK ini
dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai
permasalahan pembelajaran yang selama ini dihadapi, baik yang disadari maupun
yang tidak disadari. Oleh karena itu fokus utama penelitian tindakan kelas
adalah terletak kepada tindakan-tindakan alternatif yang dirancang oleh guru
kemudian di cobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas
tindakan-tindakan alternatif itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang
dihadapi oleh guru.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran
dapat terwujud dengan baik berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, menurut
Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang juga tercapai sekaligus dalam kegiatan
penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses
latihan dalam jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas
dilakukan.
Dalam konteks pengalaman latihan guru ini Borg
(1996) menegaskan bahwa tujuan utama penelitian tindakan adalah pengembangan
keterampilan guru berdasarkan persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi
guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan
umum dalam bidang pendidikan.
Dalam konteks tujuan penelitian tindakan kelas ini
ada beberapa pendapat yang penulis kutip dari bebagai sumber yaitu sebagai
berikut ini:
1. Suhadjono
(2007:61) mengatakan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas itu adalah :
- Meningkatkan
mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran disekolah
- Membantu
guru dan tenaga kekependidikan lainnya mengatasai masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam kelas.
- Meningkatkan
sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan
- Menumbuh-kembangkan
budaya akademik dilingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam
melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjuta (sustainable)
2. Menurut I Wayan Santyasa (2007) tujuan PTK dapat digolongkan atas
dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah
sebagai berikut.
- Tujuan
utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan professional Guru
dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan
refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai
model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan
masalah pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan
tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi.
- Tujuan
utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak dari kebutuhan
untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan
pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan
tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2)
proses latihan terjadi secara hand-on dan mind-on, tidak dalam
situasi artifisial, (3) produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi
pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
- Tujuan
sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru.
3. Menurut
Kasihani, (1999) tujuan Penelitian tindakan kelas adalah :
- Meningkatkan
dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru,
mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan berakibat
terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh
guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau
memperbaiki layanan tersebut.
- Meningkatkan
mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas hanya
tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan.
Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar, meningkatnya sikap
positif siswa terhadap mata pelajaran, bertambahnya keterampilan yang dikuasai,
adalah merupakan beberapa contoh dari tujuan antara sebagai hasil jangka pendek
dari peningkatan praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah
meningkatnya mutu pendidikan.
- Menumbuhkembangkan budaya akademik di
lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki
pembelajaran, berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru
di kelas.
4. Menurut Ditjen PMPTK (2010:7) Tujuan
utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan
melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan
kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah
untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan
kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain:
- Meningkatkan
mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
- Membantu
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan luar kelas.
- Meningkatkan sikap profesional pendidik
dan tenaga kependidikan.
- Menumbuh-kembangkan budaya akademik di
lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan
perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
Mengacu pada tujuan
penelitian tindakan kelas diatas maka Output
atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan
kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Peningkatan
atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
b. Peningkatan
atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.
c. Peningkatan
atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber
belajar lainya.
d. Peningkatan atau perbaikan kualitas
prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil
belajar siswa.
e. Peningkatan atau perbaikan
masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
f. Peningkatan
dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi
siswa (Mohammad Asrori, 2007:14)
Beberapa
alasan mengapa guru dipandang tepat untuk melakukan penelitian tindakan kelas
adalah :
- Guru
adalah orang yang paling dekat dan paling akrab dengan kelas. Paling karab
karena gurulah yang setiap hari melaksanakan proses pembelajaran di kelas
- Guru
memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya sendiri.
- Interaksi
guru dan siswa berlangsung secara unik. Dikatakan unik karena ketika siswa
berinteraksi dengan guru tidak akan sama dengan ketika siswa berinteraksi dengan
personal sekolah lainnya.
- Temuan-temuan
penelitian yang bukan penelitian
tindakan kelas tidak jarang sulit bisa langsung diterapkan untuk proses
perbaikan pembelajaran. Kadang-kadang temuan penelitian itu terlalu teoritik
atau terlalu rumit sehingga guru harus belajar terlebih dahulu atau dilatih
terlebih dahulu untuk bisa menerapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
- Keterlibatan
guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan kelas.
Sumber :
- Mohommad Ashori (2007), Penelitian
Tindakan Kelas, Bandung : CV Wacana Prima.
- Suyanto.
1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pengenalan Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta: Dirjen Dikti
- Borg, W.R. Gall,M.D(1997). Education
Research. New York : Longman.
- Suhardjono
(2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
: Bumi Aksara
- Kasbolah, Kasihani. (1991). Penelitian Tindakan Kelas: Guru sebagai Peneliti. Makalah disajikan dalam Lokakarya PTK Bagi Guru SLTP,
MTs, SMU, MA dan SMK se-Kodya Malang. Malang: IKIP.
- I Wayan Santyasa (2007). Makalah :
Metodologi Penelitian Tindakan Kelas.
Disajikan dalam Workshop tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi
Para Guru SMP 2 dan 5 Nusa Penida Klungkung, pada tanggal 30 Nopember s.d 1
Desember 2007 di Nusa Penida. Singajara: UP. Ganesha.
- Ditjen PMPTK.(2010).Membimbing Guru Dalam Penelitian Tindakan Kelas Materi Pelatihan Penguatan Pengawas
Sekolah. Jakarta : Kemendiknas.
|